Monday, March 27, 2017

Tokoh tokoh besar islam dalam bidang ilmu pengetahuan

1.      MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI
 https://khusnulkhalifah.files.wordpress.com/2015/02/al-khawarizmi1.jpg
Nama asli beliau adalah Abdullah Muhammad Bin Musa Al-Kahawarizmi. Lahir pada tahun 164 H (780 M) di daerah Khawarizmi (Asia Tengah) dan wafat pada tahun 232 H (847 M) di Baghdad (Irak), meski ada juga beberapa literatur yang menyatakan bahwa beliau wafat pada tahun 235 H (850 M).
Dari semua pemikir besar yang telah memperkaya berbagai cabang Ilmu Pengetahuan, kedudukan Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi sangat menonjol pada permulaan era Islam. Beliau menjadi salah seorang ilmuwan terbesar sepanjang masa, dan yang paling termasyhur pada zamannya. Khawarizmi adalah seorang yang jenius dan mahir dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan banyak menyumbangkan karya abadinya dalam bidang Matematika, Musik, Geografi, dan Sejarah.
Sebagai seorang Matematikawan, Khawarizmi meninggalkan jejak yang tidak ternilai pada lembaran sejarah ilmu Matematika. Tidak disangsikan lagi, dialah seorang matematikawan terbesar dan paling orisinal yang pernah dihasilkan dunia.
PENEMUAN-PENEMUAN AL-KHAWARIZMI
  1. Di Bidang Matematika
Al-Khawarizmi merupakan orang yang pertama kali menjelaskan tentang kegunaan angka-angka, termasuk angka NOL. Melalui dialah, bangsa Eropa dan Barat belajar menggunakan angka nol dan nihil yang pemakaiannya memudahkan penerapan berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Buku karangannya tentang metode berhitung India telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Adelard pada abad ke-12 dan dinamakan De Numere Indico. Buku tersebut masih ada, walaupun naskah asli arabnya sudah lenyap.

 2. Di Bidang Al-Jabar

Al-Khawarizmi adalah pengarang buku Hisab Al-Jabar wal Muqabalah. Sebuah Buku pelajaran yang berharga, berisikan uraian dan penjelasan tentang persamaan linier dan persamaan kuadrat. Ia dianggap istimewa sebagai orang yang menemukan konsep Al-Jabar, karena keberhasilannya memajukan cabang ilmu ini hingga mencapai puncaknya. Dia pula yang memperkenalkan tanda negatif, yang sebelumnya belum pernah dikenal. Dialah yang menerangkan teori geometrik dengan angka-angka untuk persamaan kuadrat. Robert Chester merupakan orang pertama yang menerjemahkan karya ini ke dalam bahasa Latin pada tahun 1145 M yang sekaligus memperkenalkan ilmu Al-Jabar ke benua Eropa. Pada abad ke-18, Leonardo Fibonacci dari Pisa, seorang ahli Al-Jabar yang disegani dan berpengaruh menyatakan, bahwa ia banyak berhutang budi pada Bangsa Arab.

3. Di Bidang Astronomi (Ilmu Falak)

Al-Khawarizmi adalah seorang astronom yang kecakapannya menonjol. Ia ikut andil dalam mengukur lingkaran bumi yang dialakukan pada masa Khalifah Al-Ma’mun. Al-Khawarizmi juga yang membuat diagram astronomi seperti yang dimuat dalam bukunya “As-Sanad Hind”. Hasil-hasil karyanya tentang astronomi antara lain “Al-Amal bi Al-Istharlab” dan buku “Jadwal An-Nujum wa Harakatuha”.

4. Di Bidang Ilmu Geografi

Dalam ilmu geografi, Al-Khawarizmi menulis buku “Shuratul Al-Arth” yang membenarkan pendapat Ptolemaeus dan menulis peta yang lebih detail dari pada peta yang ditulis oleh Ptolemaeus. Dia pula yang menulis buku “Taqwim Al-Buldan” Seorang orientalis Italia, Carlo Nallino mengakui bahwa buku-buku yang ditulis Al-Khawarizmi tentang ilmu geografi telah mampu menjadikan ilmu geografi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.

5. Di Bidang Sejarah

Dalam ilmu sejarah Al-Khawarizmi adalah seorang ahli sejarah yang sangat berprestasi. Hasil karyanya tentang sejarah adalah ia menulis buku “Kitab al-Tarikh” yang menjadi sumber bagi Mas’ud dan Tabri dalam mengisahkan perjalanan kembalinya Khalifah Al-Ma’mun ke Baghdad.



2.      JABIR BIN HAYYAN
https://azzein.files.wordpress.com/2011/10/jabir-ibn-hayyan.jpg

Dia bernama asli Abu Musa Jabir bin Hayyan bin Abdullah Al-Azdi. Lahir di kota Thus (Iran) pada tahun 101 H (720 M) dan wafat di kota yang sama pada tahun 197 H (813 M).
Jabir bin Hayyan dikenal sebagai Bapak Kimia Modern. Bersama Zakaria Razi, ia dipandang sebagai yang terbesar dalam catatan sejarah ilmu kimia. Jabir bin Hayyan menerima pendidikan dari Raja bani Umayyah, Khalid Ibnu Yazid Ibnu Muawiyyah dan dari Imam Ja’far Sadiq yang sangat terkenal.
Dalam bukunya History of the Arabs, Phillip K. Hitti mengakui kebesaran bangsa Arab dalam cabang ilmu kimia ini. Hitti mengatakan : Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangan yang terbesar di bidang kimia. Dalam mempelajari ilmu kimia dan fisika lainnya, bangsa Arab memperkenalkan eksperimen obyektif, suatu keinginan memperbaiki ketidak jelasan spekulasi Yunani.
PENEMUAN-PENEMUAN JABIR BIN HAYYAN
  1. Di Bidang Ilmu Kimia
  • Jabir menemukan sebagian alat penyajian bahan-bahan kimia dan mencampurnya dengan peralatan yang lain. Dalam bukunya, ia banyak menerangkan tentang perlatan ini, di antaranya terbuat dari kaca dan logam.
  • Jabir berhasil memadukan asam hidroklorik (senyawa garam) dengan asam netrik. Kemudian campuran yang dihasilkan dari perpaduan ini dikenal dengan nama “air emas” atau “air raksa”, karena kemampuannya untuk mencairkan emas. Cara pemaduan berikutnya adalah dengan meneteskan campuran garam makanan (clorit sodium) dan kaca biru atau kaca ciprus. Jabir menyifati zat asam ini sebagai air keras karena zat ini dapat mencairkan logam.
  • Jabir adalah orang pertama yang mengetahui zat asam organic (kolik, limonik, dan tatrik).
  • Jabir berhasil memisahkan arsenic dan sulfite arsenic dan mampu memisahkan antimony dari sulfat antimony.
  • Jabir adalah orang yang mampu membedakan antara zat asam dengan alkalis.
     2. Di Bidang Industri Kimia
  • Jabir berhasil menemukan beberapa cara yang efektif untuk memurnikan logam dan mencampur baja untuk keperluan industri serta menjaga besi dari karat.
  • Jabir adalah orang yang merumuskan cara pembuatan tinta dari sulfite besi yang dicampur emas, sehingga bisa mengganti air emas (yang mahal harganya) untuk membuat tulisan dari tinta emas.
  • Jabir mampu merumuskan cara-cara istimewa dalam mewarnai kulit, membuat pernis, mengeraskan kain tenun, mengecat rambut dan beberapa keperluan sehari-hari lainnya yang menggunakan bahan-bahan kimia.
KARYA-KARYA JABIR BIN HAYYAN
Jabir menulis buku dan makalah sebanyak 500 buah dalam bidang ilmu Kimia dan cermin. Di antara karya tulisnya yang terkenal adalah :
  • Al-Khawash Al-Kabir, buku ini adalah buku yang sangat terkenal yang manuskripnya tersimpan di musium Inggris.
  • Kitab As-Sab’in dan Kitab Ar-Rahmah. Kedua kitab tersebut merupakan kitab terlaris sehingga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan.
  • Al-Jamal Al-‘Isrun, yang merupakan kumpulan-kumpulan tentang ilmu kimia yang pernah ia makalahkan.
  • Al-Ahjar. Manuskripnya tersimpan di perpustakaan Paris, serta kitab-kitab terkenal lainnya seperti, Asrarul Kimiya, Ushulul Kimiya, Al-Bahtsu Anil Kamal, Kitab Al-Ahdi, dan Kitab Al-Atun.


3.      AL-KINDI
https://semantikquran.files.wordpress.com/2016/11/alkindi.jpg?w=648

Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Bin Ishaq Bin Ash-Shabah Bin Imran Bin Al-Asy’ats Bin Qais. Ia lahir di Kufah pada tahun 188 H (804 M) dan wafat pada tahun 260 H (874 M).  Sedangkan menurut sumber lain, ia lahir pada tahun 186 H (802 M) dan wafat pada tahun 260 H (874 M). Ada pula yang mengatakan, bahwa Al-Kindi lahir pada tahun 185 H (801 M) dan wafat pada tahun 252 H (866 M).
Al-Kindi adalah seorang filsuf pertama dalam Islam dan salah satu seorang pembesar filsafat.  Dia juga seorang ilmuwan besar muslim dalam bidang kedokteran dan pemilik salah satu pemikiran terbesar yang dikenal sepanjang peradaban manusia. Al-Kindi adalah seorang ensiklopedis, memberikan sumbangan yang tidak ternilai terhadap perkembangan matematika, astrologi, astronomi, fisika, optic, musik, pengobatan, farmasi, filsafat, dan logika.
PENEMUAN-PENEMUAN AL-KINDI
  1. Di Bidang Ilmiah
Ia adalah ilmuwan terbesar setara dengan Ibnul Haitsam dan Al-Biruni. Kumpulan buku-buku yang dikarangnya dalam bidang filsafat, logika, dan berbagai macam ilmu lainnya mencapai 230 buku.

     2. Di Bidang Astronomi

Al-Kindi sangat berjasa dalam bidang pengamatan posisi bintang, planet, letak dan dampaknya terhadap bumi. Salah satu penemuannya yang sangat menakjubkan adalah hipotesanya tentang pasang dan surut air.

    3. Di Bidang Fisika

Al-Kindi adalah orang yang pertama kali membuat tesis tentang biru langit. Ia menjelaskan bahwa biru langit bukanlah warna langit itu sendiri, melainkan warna dari pantulan cahaya lain yang berasal dari penguapan air dan butir-butir debu yang bergantung di udara. Tesis ini mendekati penafsiran ilmiah yang benar, dan yang kita ketahui hingga masa sekarang.

    4. Di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam

Dia menulis buku sebanyak 12 buku berpengaruh dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Kitab-kitab tersebut antara lain : Kitab Ilmu Ar-Ra’diwa Al-Barqi wa Ats-Tsalji wa Ash-Shawa’iq wa Al-Mathar, Fil Al-Bashariyyat, Risalah Fi Zarqati As-Sama, Kitab Fi Al-Ajraam Al-Ghaishah. Kitab-kitab tersebut menafsiri tentang fenomena alam.

    5. Di Bidang Teknik Mesin

Dia menemukan ilmu mekanik, yaitu ilmu yang secara khusus berhubungan dengan alat-alat, rangkaian, dan menjalankan fungsinya. Dia telah menjadi insinyur peradaban Islam dan turut serta dalam berbagai pelaksanaan proyek-proyek pembangunan, seperti proyek penggalian kanal untuk membuka sungai Dajlah dan Furat.

   6.Di Bidang Ilmu Kimia

Dia adalah penemu berbagai ilmu tentang pembuatan aroma parfum, aroma kimia untuk membuat kaca, warna, dan besi. Sebuah tesisnya yang berhubungan dengan pembuatan parfum adalah dia berhasil menciptakan berbagai jenis aroma dari parfum itu, seperti pembuatan minyak kasturi, dan lain-lain. Ia juga berhasil menjelaskan secara rinci proses kimia lainnya, seperti penyaringan dan penyulingan.

    7.Di Bidang Matematika

Karya Al-Kindi dalam bidang matematika mencapai 43 buku. 11 diantaranya tentang ilmu hitung dan 32 buku tentang ilmu geometri.
 
     8. Di Bidang Musik

Al-Kindi memiliki 7 karya dalam bidang musik. Salah satu bukunya “Risalah Tartib An-Nagham” berisikan tentang tinggi-rendahnya melody biola. Ilmu ini jauh berabad-abad sudah ditemukan Al-Kindi sebelum ditemukan oleh bangsa Eropa.


 4.      AR-RAZI (ABU BAKAR AR-RAZI)
http://www.sciencemuseum.org.uk/hommedia.ashx?id=10263&size=Small


Abu Bakar Ar-Razi dilahirkan di Provinsi Rayy, Iran pada tahun 240 H (854 M). Tentang tahun wafatnya, ada dua pendapat, pendapat yang pertama (menurut Ibnu Katsir dalam “Al-Bidayah) disebutkan bahwa Ar-Razi wafat pada tahun 311 H (923 M), sedang pendapat yang lain menyebutkan kalau Ar-Razi wafat pada tahun 364 H (975 M).
Abu Bakar Ar-Razi atau Zakaria Ar-Razi atau di Barat lebih dikenal dengan sebutan Rhazes merupakan dokter muslim terbesar dan guru besar Islam dalam ilmu kedokteran bagi dunia Islam dan Eropa.
PENEMUAN-PENEMUANAR-RAZI
  1. Di Bidang Kedokteran dan Farmasi
  •  Ar-Razi menemukan pengaruh faktor kejiwaan dalam mengobati berbagai penyakit pada anggota tubuh.
  • Ar-Razi merupakan pelopor dalam bidang klinik kedokteran dan orang yang pertama kali melakukan eksperimen pengobatan kepada hewan sebelum dipraktikan kepada manusia.
  • Ar-Razi adalah orang yang mampu membedakan antara penyakit cacar biasa dengan cacar air yang hampir serupa pada dua gejala ini.
  • Ar-Razi adalah dokter yang pertama kali membedakan antara mulas di usus kecil dengan gangguan usus besar.
  • Ar-Razi adalah orang yang paling unggul dalam bidang kedokteran dan operasi mata.
  • Ar-Razi adalah orang yang pertama kali menemukan alergi (hipersensitivitas) dan orang yang pertama kali mengamati pengaruh cahaya pada selaput mata.
  • Ar-Razi berhasil menemukan benang jahit untuk operasi yang terbuat dari bahan selaput hewan.
  • Ar-Razi adalah orang yang pertama kali menjelaskan penggunaan perban gypsum pada pengobatan patah tulang.
      2. Beberapa Karya Ar-Razi di Bidang Kedokteran
  •  Kitab Al-Hawi, merupakan buku ensiklopedia kedoktean yang meliputi semua ilmu pengetahuan kedokteran Arab, Yunani, dan India. Untuk mengetahui tentang kebenaran buku ini, kita cukup mendengarkan komentar obyoktif seorang orientalis Jerman, Zigrid Hunke berikut : Perpustakaan fakultas kedokteran di Universitas Paris sejak lima ratus tahun yang lalu tidak ada buku-buku yang lain, selain Al-Hawi.
  • Kitab Ath-Thib Al-Manshuri. Dalam buku ini Ar-Razi menjelaskan tentang anatomi tubuh manusia, termasuk anatomi kerangka manusia dan susunan urat saraf serta anatomi pembuluh darah dan tenggorokan.
  • Kitab Al-Asrar. Buku ini berisi tentang obat-obatan secara medis dan cara serta teknik pencampurannya.
  • Kitab Al-Jadari wa Al-Hishbah. Buku ini berisi penjelasan tentang penyakit cacar dan bagaimana cara mendiagnosanya sejak dini dan membedakannya dengan penyakit cacar air. Buku ini sudah dicetak lebih dari 40 kali dalam bahasa Inggris pada tahun 1498 s.d 1866 M.
  • Kitab Man La Yahdhuruhu Ath-Thabib. Buku ini berisi tentang pertolongan pertama pada kecelakaan sebelum dibawa ke dokter.
  • Kitab Manafi Al-Aghdziyah. Dalam buku ini dijelaskan tentang pengaruh makanan bagi kesehatan secara umum serta bahayanya dalam keadaan mengudap penyakit tertentu. Buku ini merupakan buku kedokteran pertama dalam bidang makanan.


5.      IBNU SINA
http://papisma.org/index/wp-content/uploads/Ibnu-Sina1.jpg

Dia bernama lengkap Abu Ali Al-Husin bin Abdullah bin Sina. Dilahirkan di desa Avansa dekat provinsi Bukhara-sekarang Uzbekistan, Persia pada tahun 370 H (980 M) dari seorang ayah asli Balkan, wafat pada tahun 428 H (1037 M) di Hamdzan-sekarang Iran, dalam usia 58 tahun.
Ibnu Sina telah hafal Al-Qur’an dalam usia 10 tahun, dia dikenal dengan gelar “Asy-Syaikh Ar-Ra’is”, karena kemampuan ilmunya dan ketokohannya. Oleh orang-orang Eropa dan Barat, nama dia dikenal dengan sebutan Avicenna.
Ibnu Sina adalah ilmuwan terbesar kedua di bidang kedokteran, setelah Ar-Razi. Dia juga dikenal sebagai filsuf terbesar muslim yang pemikirannya paling banyak berpengaruh di Barat. Bahkan sebagian buku menyebut dia dengan gelar “Amirul Athibba’” (pemimpim para dokter). Ibnu Sina diakui sebagai orang terbesar yang pernah dimiliki dunia.
PENEMUAN-PENEMUAN IBNU SINA DIBIDANG KEDOKTERAN
  • Dalam Cara Pengobatan. Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan cara pengobatan bagi orang sakit dengan cara menyuntikkan obat ke bawah kulit.
  • Dalam Mengobati Orang yang Tercekik Kerongkongannya. Ibnu Sina membuat penemuan dari pipa udara yang terbuat dari emas dan perak, kemudian diamasukkan ke dalam mulut dan diteruskan ke kerongkongan untuk mengobati orang yang tercekik dan sulit bernafas.  Dia diakui sebagai orang yang pertama kali dalam sejarah yang mampu memaparkan penyakit tenggorokan dan sebab-sebanya.
  • Dalam Mengobati Penyakit pada Kepala. Ibnu Sina mengetahui hakekat ilmiah penting, bahwa tulang tempurung kepala apabila pecah tidak dapat melekat kembali seperti tulang lainnya pada badan, melainkan ia akan tetap terpisah dan hanya terikat dengan selaput yang kuat. Ibnu Sina membagi pecahnya tepurung kepala menjadi dua macam berdasarkan ada atau tidak adanya luka pada kepala.
  1. Pecah Tertutup
Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya tidak disertai luka, akan tetapi ini sangat berbahaya karena ia bisa berubah menjadi tumor dan menyebabkan tertahannya darah dan nanah. Apabila dilakukan pengobatan pada tumor dan tidak dibelah, maka ia akan merusak tulang dari bawah, sehingga si penderita akan kehilangan akal dan gejala lainnya, sehingga perlu untuk dibelah.

     2.pecah Terbuka

. Pecah pada tempurung kepala seperti ini biasanya disertai luka, parah tidaknya, tergantung kepada besarnya luka dan kerasnya benturan pada tulang tempurung kepala yang menyebabkan pecah. Karena itu, dalam mengobati luka seperti ini, Ibnu Sina menyarankan untuk mengetahui gangguan yang dirasakan oleh penderita. Seperti, diam, mata terbelalak, ngelantur dalam berbicara, tidak keluar bicara, dan sebagainya.
Dalam Mengobati Penyakit Dalam
Ibnu Sina adaalah orang pertama kali yang mampu mendiagnosa secara akurat antara peradangan pada paru-paru dan pembengkakan pada hati. Dia adalah orang yang pertama kali berhasil mengobati kram pada perut yang disebabkan oleh faktor psikologis. Dia pulalah yang mampu membedakan antara mulas pada ginjal dan mulas pada lambung.
Dalam Hal Penyakit yang Menjadi Benalu (parasitic)
Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali menemukan cacing Ancylostoma atau yang disebut cacing lingkar. Ini berarti Ibnu Sina telah mendahului dokter ahli dari Italia yang menemukan cacing jenis ini, karena dokter dari Italia itu baru menemukannya pada tahun 1838 M, atau sembilan abad setelah masa Ibnu Sina.
Ibnu Sina juga merupakan orang yang pertama kali dalam hal menemukan : kedokteran makanan dan penyakit perut, tentang penyakit ginjal dan saluran kencing, tentang penyakit khusus wanita, tentang penyakit saraf, tentang penyakit kejiwaan, di bidang kedokteran mata, dalam mengobati tumor, dalam hal pembiusan, pengukuran denyut nadi, dsb.




6.      AL-BIRUNI
http://www.thefamouspeople.com/profiles/images/ab-rayn-al-brn-1.jpg

Abu Ar-Raihan Al-Biruni merupakan salah satu dari dua ilmuwan besar muslim dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Dia dilahirkan pada tahun 362 H (973 M) di salah satu pinggiran kota Kats yang merupakan pusat kota Khawarizm di Asia Tengah. Inilah yang menyebabkan dia disebut Al-Biruni, karena Birun dalam bahasa Persia artinya pinggiran kota. Para sejarahwan sepakat bahwa Al-Biruni wafat pada tahun 440 H (1048 M).
Al-Biruni menguasai banyak bahasa yang umum dipakai pada saat itu, di samping memiliki kemampuan intelektualitas yang sangat istimewa. Ini semua telah membantunya dalam melakukan penelitian dan menulis karya-karyanya. Selain ia bisa bahasa Arab dan Persia, Al-Biruni juga menguasai bahasa Liberia, Suryani, dan Sangsekerta. Terakhir, dia menguasai bahasa India, sehingga banyak buku-bukunya yang ditulis dengan bahasa India. Namun, perlu diberitahukan dengan khusus, bahwa pada dasarnya Al-Biruni sangat menyukai bahasa Arab dan paling banyak dipergunakan dalam menulis karya-karyanya.
PENELITIAN DAN PENEMUAN ILMIAH AL-BIRUNI
  1. Dalam Bidang Ilmu Matematika
  • Aljabar
Al-Biruni mempelajari persamaan hasil Al-Khawarizmi dalam Al-Jabar dan memberikan penambahan padanya. Dia juga menambah kaidah-kaidah geometri.
Geometri
  •  Al-Biruni membuat dasar-dasar gambar pada permukaan bola.
  • Dia membuat rumus-rumus matematika untuk menghitung lingkaran bumi dan diamternya yang dikenal dengan rumus Al-Biruni.
  • Dia berhasil menyelesaikan soal-soal yang dikenal dengan sebutan soal-soal Al-Biruni, yaitu soal-soal yang tidak dapat diselesaikan dengan penggaris dan jangka.

  • Trigonometri
  • Al-Biruni menemukan rumus-rumus yang sesuai dengan aturan sinus.
  •  Dia membuat table-tabel matematika bagi sinus sudut dan bayangannya.
  • Dia berhasil membahas sudut segitiga dan membaginya secara rata.

  • Kalkulus
  • Al-Biruni berhasil membuat rumus kalkulus yang ditemukan oleh Tsabit bin Qurah dengnan menggunakan bukti-bukti geometris. Penemuan ini akhirnya diklaim sebagai penemuan Issac Newton oleh orang Barat.

  • Aritmatika (Ilmu Hitung)
  • Al-Biruni memiliki beberapa buku yang dikarangnya dalam konsep aritmatik. Dia juga menulis tentang sejarah angka India dan perpindahannya ke Arab dan pengembangan- nya seperti yang kita kenal sekarang.
  •  

            2. Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika)
  • Al-Biruni mengembangkan cara dan menemukan peralatan untuk menentukan timbangan logam dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi dan mendekati cara-cara yang ada pada masa sekarang.
  • Dia menerangkan fenomena khusus yang berhubungan dengan tekanan zat cair, gas, dan keseimbangannya. Dia juga yang menjelaskan mengapa air yang menguap dan mata air yang naik ke atas dengan menggunakan rumus-rumus hidrostatistik.
  • Dia adalah orang paling awal yang mengatakan bahwa kecepatan cahaya melebihi kecepatan suara.
               3. Dalam Bidang Ilmu Pertambangan dan Geologi
             Al-Biruni memperingatkan akan terjadinya dua fenomena, yaitu terbenamnya daratan oleh air laut dan penyurutan air alut.
            
               4. Dalam Bidang Ilmu Astronomi
          Al-Biruni adalah orang yang pertama kali menyimpulkan adanya pergerakan titik matahari yang terjauh dari bumi. Dia bahkan mengkritisi table-tabel astronomi yang dibuat sebelumnya dan memperbaikinya.




7. NASIR AD-DIN THUSI
http://www.freepressjournal.in/wp-content/uploads/2015/09/lead-1.jpg

Nasir Ad-Din Thusi, adalah salah seorang pemikir Islam terbesar. Ia adalah seorang yang mempunyai kemampuan hebat, yang karya ensiklopedinya meliputi hamper semua cabang ilmu pengetahuan, termasuk astronomi, matematika, sains, optic, geografi, obat-obatan, filsafat, logika, musik, mineralogy, teologi, dan etika.
Nama lengkap dia adalah Abu Jafar Muhammad Ibnu Muhammad Al-Hasan Nasir Ad-Din Al-Thusi Al-Muhaqqiq. Lahir pada 18 Februari 1201 Mdi Thus, sebuah kota di Korasan Iran, dan wafat pada 26 Juni 1274 M, di Baghdad.
Nasir Ad-Din Thusi adalah seorang ensiklopedia terkemuka dengan otak yang tajam. Dia penulis yang banyak berkarya, tak kurang dari 56 karyanya terdaftar pada Brockelmann. Di bidang astronomi, Nasir Ad-Din Thusi memperoleh kemasyhuran besar, dan telah memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang kekal. Dia menulis sejumlah risalah astronomi, yang terpenting di antaranya adalah Kitab At-Tazkira fil Ilmi Al-Hai’a (Memorial Astronomi), seuatu penyelidikan bidang astronmi selengkapnya. Buku tersebut telah ditulis ulang oleh banyak sarjana dan diterjemahkan dalam banyak bahasa, termasuk dalam bahasa Timur dan bahasa Barat. At-Tazkira, merupakan tonggak dalam perkembangan astronomi, memenangkan popularitas luas di seluruh Timur dan Barat.
Kemasyhuran Nasir Ad-din Thusi di bidang astronomi terutama terletak pada penelitian- penelitian astronominya yang dilakukan observatorium Maragha. Observatorium yang selesai didirikan pada tahun 1259 M ini peninggalannya masih ada sampai sekarang. Observatorium ini dilengkapi dengan instrument-instrumen terbaik yang bisa didapat, termasuk satu peta bola langit yang terdiri dari cincin-cincin, kuadran dinding, dan cincin-cincin penghentian matahari yang mungkin di bawa dari Baghdad dan Almut. Juga disediakan sebuah perpustakaan yang memiliki 400.000 buku.
Nasir Ad-Din Thusi dianggap sebagai penemu “Torquetum”, sebuah instrument yang terdiri dari dua lingkaran, yang memakai tanda ukuran, dalam dua bidang tegak lurus, yang menjadi sangat populer di Barat.
Nasir Ad-Din Thusi juga memainkan peranan yang tidak kecil dalam bidang perkembangan ilmu trigonometri. Karya-karya di bidang ini menandai puncak kemajuan ilmu trigonometri. Dialah yang mengarang Kitab Shakl Al-Qatta (Risalah tentang Kuadrilateral), sebuah karya dengan keaslian luar biasa. Buku yang menguraikan trigonometri bulatan ini sangat terkenal, dan mungkin merupakan karya terbaik yang pernah ditulis sepanjang abad pertengahan.